Aqidah Seorang Muslim

Aqidah Seorang Muslim




Aqidah islam sebenarnya bersumber dari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasalam. Akhlak Rasulullah seutuhnyalah aqidah yang paling utama dan paling pantas menjadi suri tauladan oleh seluruh umat manusia di muka bumi seperti yang tertulis di dalam Al-quran yang artinya :
 “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”(QS. Al-Ahzaab: 21).
Akidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya, beriman kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir,dan takdir baik dan buruk. Menurut Hasan al-Banna sistematika ruang lingkup pembahasan aqidah adalah: (1)Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti wujud Allah dan sifat-sifat Allah, dan lain-lain. (2)Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala seuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang Kitab-Kitab Allah, mu'jizat, dan lain sebagainya.(3)Ruhaniyat, yaitu pembahsasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.(4)Sam'iyyat, yaitu pembahahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'I (dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lainnya.
Para ulama sering menjelaskan tiga prinsip yang harus jadi pegangan setiap muslim. Jika prinsip ini dipegang, barulah ia disebut muslim sejati. Prinsip pertama, Berserah diri pada Allah dengan bertauhid maksud prinsip ini adalah beribadah murni kepada Allah semata, tidak pada yang lainnya. Begitu pula orang yang berserah diri pada Allah juga pada selain-Nya (artinya: Allah itu diduakan dalam ibadah), maka ia disebut musyrik. Tauhid adalah mengesakan Allah dalam ibadah. Orang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya “Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah: 31). Prinsip kedua, Taat kepada Allah dengan melakukan ketaatan. Orang yang bertauhid berarti berprinsip pula menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ketaatan berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Jadi tidak cukup menjadi seorang muwahhid (meyakini Allah itu diesakan dalam ibadah) tanpa ada amal. Prinsip ketiga,  Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik. Tidak cukup seseorang berprinsip dengan dua prinsip di atas. Tidak cukup ia hanya beribadah kepada Allah saja, ia juga harus berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik.
Jadi prinsip seorang muslim adalah ia meyakini batilnya kesyirikan dan ia pun mengkafirkan orang-orang musyrik. Seorang muslim harus membenci dan memusuhi mereka karena Allah. Karena prinsip seorang muslim adalah mencintai apa dan siapa yang Allah cintai dan membenci apa dan siapa yang Allah benci. Demikianlah dicontohkan oleh Ibrahim ‘alaihis salam di mana beliau dan orang-orang yang bersama beliau berlepas diri dari orang-orang musyrik. “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah,…” (QS. Al Mumtahanah: 4).

Sumber :

https://rumaysho.com/2778-3-prinsip-akidah-seorang-muslim.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akidah_Islam

http://ardhi21.blogspot.co.id/2012/10/makalah-aqidah-islam_260.html?m=1

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer