SANDARAN TERBAIK
SANDARAN TERBAIK
Oleh : Tsaniya Nurul Fasya (PSKM
2020)
“Kalau aku
seperti ini, mereka bakal berpikir apa ya?”
“Coba aku jadi
seperti itu, mereka pasti bisa lebih menerimaku.”
“Dia bisa, tapi
kenapa aku enggak?”
“Kenapa, sih, hidupku begini banget?”
Bagaimana,
nggak ada habis-habisnya, ya?
Pikiran
kita terus saja terusik dengan penilaian orang lain terhadap diri kita. Entah hanya
ilusi semata atau sudah menjadi realita, pada akhirnya sama-sama membuat jarak
pandang kita terhadap diri sendiri menjadi lebih pendek dan sempit.
Padahal
kita bisa saja mengibaratkan pandangan orang lain layaknya ombak yang mengikis pasir
di tepi pantai. Meski selalu datang dan menginterupsi, hanya membutuhkan waktu
yang singkat bagi mereka untuk kemudian menghilang seakan lupa untuk
berpamitan.
Kita
bisa memandang dunia dari berbagai jendela di sisi ruangan yang kita pijak. Kita
bisa memilih bagaimana kita menilai segala bentuk perjuangan yang telah berhasil
kita lalui, tanpa perlu menunggu atau mengharapkan validasi siapapun.
Sepertinya,
memang lagi dan lagi kita melupakan sebuah pesan cinta dari-Nya. Pesan singkat
dari Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Allah subhanahu wa ta’ala yang dapat menyentuh hati setiap hamba-Nya.
“And to your Lord direct (your)
longing” (Al-Inshirah:8)
Dan
hanya kepada Allah lah kita berharap. Hanya Allah satu-satunya tempat bersandar
yang paling kokoh. Sedangkan manusia adalah serapuh-rapuhnya tempat bersandar.
Sebab berharap lebih pada manusia sama
halnya dengan menghitung mundur hati untuk merasakan kecewa.
Apabila
kita terlanjur jatuh pada kecerobohan, berkemaslah dan mantapkan hati untuk
menjadikan Allah sebagai satu-satunya rumah untuk berpulang, dan satu-satunya
tempat untuk bersandar.
“..have no fear, for Allah is with us”
(At-Taubah:40)
Wallahu a’lam.
Kerennn sekali kata2 nya😍
BalasHapusMasyaalllah Tabarakallah 😍😍
BalasHapusMasyaaAllah keren, terus semangatt berkarya😍
BalasHapusMasya Allah.. menyentuh sekali...
BalasHapus